SURABAYA- Kepala Badan Diklat Kejaksaan melalui Sekretaris Badiklat menegaskan Perkembangan dan penggunaan Media elektronik atau dunia maya yang sering kali di sebut dengan Cyberspace ternyata juga mempunyai dampak negative.
“Banyak kejahatan-kejahatan yang menggunakan media elektronik melalui jaringan internet sebagai sarana sarana untuk melakukan kejahatan antra lain Economic Cyber Crime,Cyber Teroris,Elektronik Funds,Online Bussinsis Crime,Cyber Sex,Cyber Pornography,Computer Security Cyber Crime,Computer Crime and Intellectual Property Section dan Sebagainya,” kata sambutan Kaban Diklat Kejaksaan yang di bacakan Sekretaris Badiklat Abdoel Kadiroen pada pembukaan Pelatihan Pembuktian Perkara Menggunakan Barang Bukti Elektronik tahun 2019 di Surabaya,Jawa-Timur,Senin ( 17/6/19 )
Abdoel Kadiroen lanjutnya,Hal tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Aparat Penegak Hukum khususnya Jaksa Penuntut Umum ( JPU ).
“Karena saat ini media elektronik telah menyentuh hampir seluruh lapisan masyarakat dan segala sendi kehidupan baik dengan menggunakan telepon selular,computer,washap,email dan sebagainya,”ujarnya.
Selain itu katanya,kasus-kasus tindak pidana Cyber tersendiri,penanganan dan penyelesaian kasus-kasus tidak pidana tanpa disadari,pelaku kejahatan sering kali menggunakan jaringan internet dalam melakukan kejahatannya.
“ Oleh karena itu bagaimana mencari,menelusuri mengumpulkan,menyimpan serta menggunakan barang-baranag elektronik yang bersinggungan dengan dunia digital tersebut,untuk dapat diterima dan terjamin keabsahannya dalam pembuktian suatu tindak pidana merupakan salah satu factor penting untuk suksesnya penuntutan suatu kasus pidana,” katanya.
Pelatihan yang berlangsung di Surabaya di ikuti para Jaksa yang bertugas di wilayah Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri se- Jawa-Timur,hasil kerjasama antara Pusat Diklat Sentra pada Badiklat Kejaksaan Jakarta dengan U.S Departement of Justice,Office of Overseas Prosecutorial Development Assistance,and Tranining ( US DOJ- OPDAT ). ( Muzer )