Alumni Adhyaksa-698 Tanggap Covid-19 Salurkan APD Ke RSU Adhyaksa

By admin on 2020-04-02

JAKARTA-Pemerintah kini masih membutuhkan sekitar 3 juta APD hingga akhir Mei 2020 nanti, mengingat stok pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani pandemi Covid-19 masih terbatas.

Melihat kondisi itu, Keluarga besar  angkatan 1998 atau dikenal Alumni Adhyaksa 698 tergerak untuk saling berbagi dalam kegiatan 'Peduli medis tanggap Covid-19' memberi bantuan APD ke Rumah Sakit Umum Adhyaksa (RSU) Adhyaksa.

Mewakili Alumni Adhyaksa 698 yang juga sebagai Koordinator Kegiatan tanggap Covid-19 Adhyaksa 698 Evi Hasibuan mengatakan bantuan yang diberikan sebagai bentuk partisipasi guna mengurangi beban Pemerintah untuk para Medis yang merupakan garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

"Jadi kami itu banyak mendengar bahwa APD sangat kurang, jadi kami angkatan 698 ini berinisiatif sekedar untuk membantu berpartisipasi dalam penanganan Covid-19," ujar Evi kepada wartawan, di RSU Adhyaksa, Jakarta, Kamis (2/4/2020).

Adapun bantuan yang diberikan Keluarga Besar Alumni Adhyaksa-698 ke RSU Adhyaksa yang terletak di Ceger, Cilangkap, Jakarta Timur itu berupa ratusan baju Asmat atau baju pelindung, puluhan box masker dan box hand scrub.

"Bantuan ini sekedar meringankan, memang kami masih sulit sekarang kan barangnya sulit sekali di dapat makanya kami baru mendaat 3 item itu, baju asmat, masker, dan hand scrub," tutur Evi yang juga Kasi Pam Sumber Daya Organisasi dan Pam Penanganan Perkara pada JAM bidang Intelijen itu.

Sementara Tiyas Widiarto menambahkan bantuan ini untuk memberi semangat kepada tim medis sebagai garda terdepan sekaligus juga mendoakan semoga tim medis yang ada di garda terdepan selalu sehat dan senantiasa dalam lindungan Tuhan yang Maha Esa.

"Semoga bantuan ini bermanfaat apa yang kami sampaikan hari ini," ungkap Tiyas  jaksa yang bertugas sebagai Kepala Sekretariat Komisi Kejaksaan RI tersebut.

Senada juga ditambahkan Era Indah selaku Kabag Pelayanan Teknis pada Sekretariat Komisi Kejaksaan RI yang juga alumni Adhyaksa-698 itu pun meminta untuk saling berdoa agar musibah ini cepat berlalu bagi bangsa Indonesia, dan memberi semangat kepada tim medis sebagai garda terdepan dimanapun berada untuk tetap kuat, sehat dan tetap semangat.

"Sehingga kita tetap menjadi bangsa yang kokoh dan selalunsabar dalam menghadapi cobaan ini," ujar Era.

Terpisah Asisten Pidana Umum Kejati Sulawesi Selatan Yudi Indra Gunawan mewakili Alumni Adhyaksa angkatan 698 menambahkan bantuan ini sebuah gerakan spontan atau tiba-tiba dorongan hati para Alumni, mulai pengumpulan dana dan pencarian APD. Ini kata dia dilakukan sebagai bentuk kepedulian rasa kemanusiaan.

"Meskipun nilainya tidak seberapa tapi semoga bisa menjadi inspirasi bagi yang lainnya untuk mau berbuat dan meringankan beban dan tugas para Dokter dan Tenaga Kesehatan khususnya di RSU Adhyaksa, dalam menghadapi wabah Covid-19. Bahwa kita ada bersama mereka. Terimakasih kepada teman-teman 698 yang sudah berbagi dan khususnya kepada teman-teman yang sudah menyerahkan langsung perlengkapan APD kepada Direktur Utama RSU Adhyaksa. Semoga kita selalu sehat dan senantiasa dalam Lindungan Allah SWT," ucap Yudi melalui pesan Whatsapp.

Sementara Direktur Utama RS Adhyaksa, Dokter Dyah Eko Judihartanti, MARS, mengaku bantuan yang diberikan para alumni Adhyaksa 698 ini sangat bermanfaat bagi pelayanan Rumah Sakit ditengah kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19 ini, dimana perangkat tim medis paling utama sebagai garda terdepan adalah Alat Pelindung Diri.

"Bantuan ini sangat bermanfaat sekali, bagi kami tim medis yang ada di RSU Adhyaksa, ini juga secara tidak langsung membantu masyarakat dalam pelayanan kesehatan di RS Umum Adhyaksa ini. Kiranya kita semua dalam lindunggan Allah SWT. Adapun hotline layanan Rumah Sakit Umum Adhyaksa adalah 08111959549," papar Dyah di dampingi sejumlah Dokter RSU Adhyaksa.

Sekedar diketahui Presiden Joko Widodo melalui siaran langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin 30 Maret 2020 menyampaikan stok APD bagi tenaga medis yang menangani wabah virus corona semakin terbatas. Perhitungan yang dilakukan pemerintah, masih dibutuhkan sekitar 3 juta APD hingga akhir Mei mendatang.( Muzer )