JAKARTA-Adanya Oknum Hakim dan Jaksa yang terlibat dalam tindak pidana dapat menurunkan tingkat Kepercayaan masyarakat pencari keadilan terhadap aparat penegak hukum seperti Hakim dan Jaksa oleh karena itu pengembangan sumber daya manusia dengan berintegritas tinggi.
Menurut Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI Setia untung Arimuladi Keinginan Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia Indonesia unggul dan berintegritas merupakan tantangan bagi Badan Diklat yang ada termasuk Badan Diklat Kejaksaan dan juga Pusdiklat Teknis Mahkamah Agung
" Badan Diklat Kejaksaan RI telah mendapatkan WBK dan WBBM ( Wilayah Bebas dari Korupsi ) dan ( Wilayah Birokrasi Bersih Melayani ) itu bagi kami merupakan suatu tantangan karena WBK dan WBBM sangat berat nah ini harus kita bangun secara konsisten dan komitmen apalagi pak Presiden memprogramkan bagaimana menciptakan sumber daya manusia unggul dan ini Badan Diklat sebagai tempat Kawah Candradimuka khususnya para jaksa sumber daya manusia kejaksaan yah kita harus mengikuti arah kebutuhan jaman, "ungkap Untung pada wartawan usai pertemuan dengan Kapusdiklat teknis Mahkamah Agung di Badan Diklat Kejaksaan RI,Ragunan Jakarta Rabu (22/1/2020)
Dijelaskan Kabandiklat Setia untung Arimuladi pengembangan sumber daya manusia unggul tidak hanya sebatas pada kemampuan intekektual tapi juga memiliki integritas yang baik sehingga tidak akan muda tergoda untuk melakukan perbuatan tercela apalagi melakukan tindakan pidana
" Hal yang sangat penting pada dunia Pendidikan dan Pelatihan harus dilakukan secara iklas dan bernilai ibadah dalam menumbuhkan integritas para peserta didik dan pelatihan kami sediakan fasilitas masjid, menyedikan pendeta, saya juga sering nenekankan bagaimana membangun konsistensi dan komitmen agar kita tidak melakukan pelanggaran, kita siapkan kantin kejujuran, kita test mereka apa jujur dalam membeli sesuatu yang dia inginkan mbayar dan mengambil uang kembali sendiri itu salah satu bentuk bentuk membangun integritas, "jelasnya
Sementara itu Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis Mahkamah Agung Bambang Heri Mulyono menyatakan kunjungannya ke Badan Diklat Kejaksaan dalam rangka studi tiru ingin mendapatkan pengetahuan tentang pengelolaan pendidikan dan pelatihan yang telah mendapatkan predikat WBK dan WBBM.
" Kami dari rombongan Pusdiklat teknis Peradilan Mahkamah Agung ingin belajar dari Badan Diklat Kejaksaan Agung untuk melihat secara nyata fasiltasnya apa aplikasi aplikasinya sehingga saling sharing antar lembaga penegakan hukum untuk neningkatkan potensi dan kapasitas dari aparat penegak hukum khususnya para hakim, "ucapnya
Lebih lanjut Bambang Heri Mulyono menambahkan kunjungan rombongan Pusdiklat teknis Mahkamah Agung merupakan langkah awal kerjasana dengan Badan Diklat Kejaksaan RI dalam meningkatkan SDM aparat penegak hukum
" Kerjasama ini merupakan upaya pembelajaran bagi kami supaya peserta didik bisa menerapkan sikap dan prilaku yang baik yang utama kalau ilmu bisa kita tambahkan tapi kalau prilaku integritas harus kita bentuk ya saya sangat beruntung dapat mengunjungi Badiklat Kejaksaan Agung, "pungkas Bambang kepada Wartawan usai berkeliling komplek Badan Diklat melihat secara dekat fasilitas sarana dan prasarana yang ada di Badan Diklat Kejaksaan RI. ( Muzer )