Jaksa Agung Buka POR - HBA Ke-59 Tahun 2019 Di Badiklat Kejaksaan RI Ragunan

By 2 on 2019-07-15

JAKARTA- Jaksa Agung RI,H.M.Prasetyo membuka Pekan Olah Raga ( POR ) dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ( HBA ) ke-59 Tahun 2019.

Pembukaan POR diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dilanjutkan dengan Korps Adhyaksa,ditandai dengan menekan tombol sirine POR secara resmi dibuka Jaksa Agung didampingi Wakil Jaksa Agung,Ketua Umum Panitia yang juga sebagai Jaksa Agung Muda Pengawasan Muhammad Yusni dan melepas sejumlah burung merpati,balon udara dan penyerahan piala bergilir dari juara umum tahun 2018 yaitu Kajati DKI diserahkan kepada Jaksa Agung untuk diserahkan kembali kepada Ketua Umum Panitia HBA.

Jaksa Agung mengatakan,Olahraga dikembangkan untuk membangun identitas jati diri manusia Indonesia yang sehat raga dan jiwanya, guna mewujudkan dedikasi dan pengabdian untuk menaikkan prestise bangsa dan negara.

“Sesuatu yang patut kita contoh dan terapkan dalam lingkup kehidupan diri dan Korps kita,” kata Prasetyo di Badiklat Kejaksaan RI,Jakarta,Kamis ( 11/7/19 )

Lanjut Prasetyo Melalui pertandingan olahraga yang dilakukan dengan penuh kesungguhan, sportifitas dan kejujuran untuk mengejar prestasi keberhasilan, maka didalam banyak hal akan mampu pula membuktikan keunggulan, mengukir penghargaan, kewibawaan, dan kehormatan baik secara perorangan maupun, kelompok dan secara keseluruhan

Sejalan dengan itu, maka POR kali ini memilih tema “Sehat Jasmani, Sehat Rohani untuk Adhyaksa yang Selaras, Berintegritas, dan Serasi”, rasanya cukup relevan dan penting untuk direnungkan dan diaplikasikan oleh segenap warga dan jajaran.

Prasetyo tegaskan melalui kegiatan POR ini, fungsi utama olahraga untuk memelihara kebugaran dan mencerahkan pikiran memang dibutuhkan sebagai prasyarat penting untuk menyehatkan badan, menyehatkan pikiran, memperkuat jasmani dan rohani yang akan sangat bermanfaat dalam upaya membangun watak, mental, dankepribadian, memperkuat kapasitas dan jati diri setiap insan Adhyaksa yang baik dan paripurna.

Perlu dipahami bahwa sebenarnyalah olahraga tidak harus dianggap hanya sebagai kegiatan untuk menjaga kebugaran fisik semata, melainkan juga merupakan sebuah upaya untuk memperoleh esensi-esensi prinsip dan mendasar yang diperlukan dalam kehidupan keseharian yang itu dapat dijumpai dan dipelajari dalam berolahraga.

Oleh sebab itu, POR ini hendaknya jangan pula hanya dianggap sebagai sebuah kompetisi mengejar kemenangan dengan cara mengalahkan lawan tanding saja, tetapi didalamnya harus dimaknai sebagai sebuah proses internalisasi, persiapan yang matang, perencanaan, pengorganisasian, penyusunan strategi dan pelaksanaan bahkan evaluasi dan pengawasan disertai kesungguhan, kerja keras, semangat pantang menyerah dan kerjasama satu sama lain dalam ikatan budaya kekitaan sebagai nilai-nilai yang melekat dan menjadi acuan bersama dalam menghadapi setiap event pertandingan.

Dan bila kembali kita kaitkan dengan apa yang kita harapkan dengan Korps Adhyaksa, maka hal seperti itulah yang diperlukan. Jati diri dan pribadi yang selaras, berintegritas, dan serasi agar tercipta tata kelola organisasi Kejaksaan yang solid, efektif, produktif dan efisien. Juga profesional, bermartabat, dan tepercaya, hingga selanjutnya Korps Adhyaksa dan Kejaksaan mendapat tempat terhormat ditengah masyarakat.( Muzer )