Jaksa Agung Menjadi IRUP HUT PJI Ke - 26 Sekaligus Meresmikan Patung Dewi Keadilan di Badan Diklat K

By 2 on 2019-06-18

JAKARTA- Jaksa Agung RI HM.Prasetyo mengaskan memasuki usia yang ke-26, Persatuan Jaksa Indoinesia ( PJI ) sebagai sebuah organisasi profesi wadah pengabdian para Jaksa, alhamdulillah tidak sedikit rasanya PJI telah melakukan berbagai upaya yang ditorehkan para anggotanya, mengukir rekam jejak dan prestasi keberhasilan atas ditegakkannya hukum ditanah air tercinta.

“ Karena sebagai sebuah profesi yang menjadi wadah berkumpulnya seluruh Jaksa pada hakekatnya juga merupakan ladang untuk memupuk dan memperkuat serta menyuburkan jiwa korsa yang sangat diperlukan bagi terciptanya semangat bersama membangun soliditas, menjaga integritas dan kesadaran menebar kebaikan,” kata Prasetyo saat menyampaikan kata sambutannya pada Apel Peringatan HUT-PJI ke-26 di Lapangan Apel Badiklat Kejaksaan RI,Jakarta,Senin ( 17/6/19 ) HUT- PJI Tahun 2019 dengan tema “Kokohkan Soliditas Untuk Pelayanan Terbaik Bagi Negeri”, di hadiri segenap pejabat utama Kejaksaan Agung di antaranya wakil Jaksa Agung,para Jaksa Agung Muda dan Kaban Diklat,para Staf Ahli,seluruh pejabat eselon II,III para Jaksa Fungsional dan Jaksa yang bertugas di luar Kejaksaan, para pegawai tata usaha Kejagung,Badiklat,Kejati DKI dan Kejari seluruh wilayah DKI Jakarta serta sejumlah mantan pejabat utama dan pejabat dari Komisi Kejaksaan.

Jaksa Agung melanjutkan, dengan bekal keterpaduan dan keharmonisan dalam sebuah jalinan yang kuat itulah penegakan hukum yang memancarkan sinar keadilan yang berkepastian dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang mendambakannya tidak lagi hanya akan tinggal dalam angan dan impian, namun benar-benar akan mampu dihadirkan menjadi sebuah kenyataan.

 Dengan demikian kata nya, maka tidak ada pilihan lain bagi PJI beserta segenap anggotanya dari saat kesaat secara dan berkelanjutan, perlu memantapkan tekad, mengerahkan seluruh potensi dan sumber daya organisasi yang dimilikinya, untuk berbuat apa yang terbaik yang dapat dilakukan demi menjaga dan mendukung eksistensi lembaga Kejaksaan RI tempat pengabdian bagi para anggotanya.

 “Agar menjadi semakin baik, kuat dan terhormat karena kinerja dan prestasinya yang membanggakan,” ujarnya.

Prasetyo tegaskan,terlebih didalam perjalanan praktek penegakan hukum yang menjadi tanggung jawab utama Kejaksaan sekarang ini dan dimungkinkan masih akan terjadi dimasa-masa mendatang tidaklah semakin sederhana dan mudah. Tergambar dengan adanya berbagai perbuatan kriminal yang terjadi sebagai sebuah ekses yang menyertai praktek kehidupan berdemokrasi di negara kita yang cenderung belum menemukan jati diri yang sesungguhnya.

Sejalan dengan itu, maka keberadaan PJI diharapkan mampu mendorong meningkatkan kapasitas para Jaksa anggotanya agar menjadi penegak hukum yang didalam mengemban tugas dan kewenangannya selalu mengutamakan integritas, kompetensi dan kapabilitas, selain perlunya pula dilakukan secara terus menerus upaya pengayaan pengetahuan dan wawasan untuk melengkapi kemampuan dan profesionalitas dirinya.

“ Figur-figur insan Adhyaksa seperti itulah yang kita yakini akan mampu memiliki performa dan sosok yang benar-benar mumpuni, memiliki kemampuan prima yang akan mampu memprediksi,” ujar Prasetyo.

Dalam kesempatan ini usai memimpin Apel HUT-PJI ke-26,Jaksa Agung di dampingi Wakil Jaksa Agung,para Jaksa Agung Muda,Kaban Diklat / Ketum PJI meresmikan Patung Dewi Keadilan sebagai symbol penegak hokum di Badiklat  persembahan PJI untuk Kejaksaan RI,acara di lanjutkan dengan potong tumpeng atas syukuran PJI.( Muzer )