penilaian lakip Kejaksaan R. I. Tahun 2016 dengan nilai B (61.10) yang
mengalami peningkatan dari hasil penilaian tahun 2015 dengan nilai cc
(50.02), akan tetapi jajaran ini tidak boleh berbangga dan berpuas
diri karena banyaknya pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan.
Penegasan ini disampaikan HM Prasetyo SH saat membuka Bimbingan Tehnis
Reformasi Birokrasi ( Bimtek RB ) Kejaksaan tahun 2018 yang diikuti
250 peserta terdiri dari Wakil Jaksa Tinggi, Asisten Intelijen,
Asisten Pembinaan dan Asisten Pengawasan serta sejumlah pejabat eselon
IV se Indonesia berlangsung di Aula Adhi sasana Karya Badan Diklat (
Badiklat ) Kejaksaan RI, Ragunan,Jakarta Rabu (2/5/18).
Hadir pada pembukaan Deputi Menpan Bidang Reformasi Birokrasi Muhamad
Yusuf Ateh, Wakil Jaksa Agung,Dr Arminsyah SH, Kepala Badiklat Setia
Untung Arimuladi, Jambin Prof.Bambang Waluyo, Jaksa Agung Muda
Intelijen, Dr Jan Maringka, serta Sesbadandiklat Kadiroen,serta
sejumlah pejabat eselon II dilingkungan Kejagung dan Badiklat,. Bintek
akan berlangsung selama dua hari.
Pekerjaan rumah tutur HM Prasetyo, antara lain Kejaksaan belum
menerapkan penetapan perjanjian kerja (PK) secara berjenjang dan
menyeluruh sampai tingkat unit kerja kejaksaan negeri.
“Melakukan monitoring dan evaluasi atas capaian perjanian kerja secara
berkala dan tersistem sejalan dengan monev realisasi keuangan sampai
pada tingkat unit kerja kejaksaan negeri,”tegas HM Prasetyo.
Selain itu lanjutnya, kejaksaan juga masih harus mengembangkan sistem
informasi akuntabilitas kinerja berbasis elektronik (e-sakip),
peningkatan kualitas sdm dan meningkatkan kualitas evaluasi internal
akuntabilitas kinerja.
Dikatakan bimbingan teknis yang pertama kali diadakan RB sebagai salah
satu upaya percepatan program reformasi birokrasi kejaksaan.
“Saya ingin menegaskan bahwa Aspek akuntabilitas kinerja Kejaksaan R.
I. adalah merupakan salah satu isu strategis pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Kejaksaan, sehingga penyelenggaraan bimbingan teknis ini
diharapkan menjadi salah satu instrumen untuk memberikan pemahaman dan
menyatukan pola pikir terkait rencana strategis, rencana kerja,
perjanjian kerja, laporan kinerja dan indikator kinerja utama, baik
dalam tataran konseptual, punyusunan, penerapan maupun evaluasinya,”
jelasnya.
Disamping itu program bimbingan teknis terkait akuntabiltas kinerja
yang mutlak perlu dilaksanakan baik di tingkat pusat maupun daerah,
mengingat rekomendasi kemenpan dan rb atas hasil evaluasi
akuntabilitas kinerja Kejaksaan R. I. Tahun 2016, menyatakan rencana
strategis lembaga Kejaksaan Dan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang
telah direvisi benar-benar telah digunakan untuk penyempurnaan renstra
unit kerja, penetapan Perjanjian Kinerja (PK) secara berjenjang, monev
kinerja secara berkala dan penyusunan laporan kinerja akhir tahun
secara berjenjang sampai unit kerja Kejari.
Dikatakan, pada tahun 2017 kejaksaan telah melaksanakan beberapa
kegiatan reformasi birokrasi sebagaimana digariskan dalam peraturan
Jaksa Agung R. I. nomor : Per-004/a/ja/03/2017 tentang road map
reformasi Birokrasi Kejaksaan R. I. tahun 2015-2019, namun demikian
upaya reformasi birokrasi tersebut masih banyak lebih terfokus pada
pemenuhan persyaratan formil seperti adanya peraturan dan dokumen
konseptual. Karenanya Penguatan 9 (sembilan) program reformasi
birokrasi kejaksaan masih menjadi pekerjaan rumah yang cukup besar
bagi kejaksaan.
Selain itu tegas HM Prasetyo meskipun berhasil menerima hasil evaluasi
RB tahun 2016, kategori B dengan nilai 64.75, yang hal itu berarti
telah meningkat bila dibandingkan penilaian pada tahun 2015 yaitu
kategori B dengan nilai 60.53. Namun Kemenpan dan RB ternyata
memberikan rekomendasi atas hasil evaluasi pelaksanaan reformasi
birokrasi Kejaksaan R. I. tahun 2016.
“Terutama secara umum terkait kredibilitas (credibility) dan keandalan
(reliability) atas dokumen akuntabilitas dan dokumen keuangan
kejaksaan baik dalam tataran perencanaan, pelaksanaan maupun
pelaporannya,” jelas Prasetyo lagi.
Sementara itu Deputi Bidang Birokrasi Repormasi Birokrasi Menpan RB
Muhamad Yusuf Ateh ,Akuntabilitas aparatur dan pengawasan / ketua unit
pengelola REformasi Birokrasi nasional Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengatakan,memberikan
apreasiasi atas kemajuan kinerja kejaksaan dimana kini sudah semakin
dipercaya masyarakat. Kegiatan Bintek akan diadakan di tingkat
kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri.
Seusai membuka kegiatan ini Jaksa Agung HM Prasetyo didampingi Kaban
Diklat Setia Untung Arimuladi, Deputi RB Menpan,Wakil Jaksa Agung,
Jaksa Agung muda Pembinaan,Jamintel meninjau fasiltas yang ada di
Badiklat diantaranya monumen Jaksa Agung dari masa ke masa, Asrama
Gedung Adhi,Pusat Olahraga,Lapangan Tennis dan lapangan tembak
Badiklat.
Pada kesempatan itu Jaksa Agung HM Prasetyo dan Wakil Jaksa Agung Dr
Arminsyah dipandu Kaban Diklat Setia Untung Arimuladi melakukan uji
coba menembak dengan menggunakan pistol.(Zer).